Selasa, 29 Maret 2011

ONE TIME ONE CHOICE*



Apa yang kita lihat pada diri kita saat ini, adalah akumulasi dari pilihan-pilihan kita dimasa lalu. Posisi dalam pekerjaan, pendamping hidup dan jumlah tabungan serta isi dompet kita adalah cerminan atau mewakili dari pilihan-pilihan hidup kita dimasa lalu.
Berdasarkan prinsip bahwa ‘hidup adalah pilihan,’ semestinya kita juga dapat ‘melihat’ masa depan kita dari pilihan-pilihan yang kita buat saat ini. Sekarangpun sebenarnya kita sedang menulis kisah hidup kita sendiri di sebuah buku yang mempunyai judul nama kita sendiri; setiap hari lembar demi lembar . Anehnya terkadang kita masih melihat orang-orang yang tidak menyesuaikan pilihan hidupnya dengan yang dia inginkan. Muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga adalah slogan ngawur yang tidak mungkin akan terjadi karena hidup ini adalah pilihan.
Hidup adalah pilihan yang kita ambil dengan bebas. Tidak ada seorangpun dapat memaksa untuk memilihkan jalan hidup bagi kita. Kalaupun ada orang lain yang memaksa menentukan pilihan, kita masih memiliki pilihan apakah mau menuruti pilihan itu atau tidak? Pilihan hidup yang kita buat 100% dalam kendali kita. Setiap saat kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang harus kita tentukan. Sekali lagi, apa yang telah kita pilih pada masa lalu menentukan keadaan kita saat ini dan apa yang kita pilih saat ini akan menentukan keadaan kita dimasa yang akan datang.
Kita tidak akan bisa membuat dua pilihan yang sama dalam waktu yang bersamaan. Pilihan itu ibarat fokus pada kamera : kita tidak bisa membuat dua fokus pada gambar yang sama. Ketika Anda membaca tulisan ini, berarti Anda meninggalkan pilihan untuk melihat paragraf yang ada sebelum dan sesudah tulisan ini karena Anda tidak bisa memilih dua hal secara bersamaan. Apabila kita memilih untuk belajar memasak, berarti pada saat yang sama kita meninggalkan pilihan untuk belajar menjahit atau yang lainnya. Apabila kita memilih untuk taat kepada Allah, pada saat yang sama kita tidak mungkin bermaksiat kepada Allah.
Dalam hidup, kita selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan yang harus kita ambil. Hidup manusia senantiasa akan dihadapkan pada pilihan di antara tujuan dan hambatan. Apabila kita memilih untuk fokus pada tujuan maka hambatannya tidak akan kita rasakan namun apabila kita memilih untuk fokus pada hambatan maka tujuannya tidak akan pernah kita capai. Dalam semua situasi, kita dihadapkan pada pilihan untuk melihat pada tujuan (visioner) atau pilihan untuk melihat pada hambatan (pragmatis). Apabila kita seorang visioner maka kita tidak akan pragmatis; sebaliknya seseorang yang pragmatis meniscayakan bahwa dia bukan seorang visioner. Orang yang pragmatis selalu menjadikan realitas dan fakta sebagai pembatas dan dasar tindakannya, sementara orang yang visioner menjadikan keinginan dan harapannya sebagai pembatas dan dasar tindakannya. Oleh karena itu, seorang pragmatis akan selalu mengubah tujuannya sesuai dengan keadaaan sedangkan seorang visioner akan senatiasa mengubah fakta agar sesuai dengan tujuannnya. Kita tidak bisa memilih lebih dari satu hal dalam waktu yang bersamaan. Maka ketika kita memilih sesuatu, pilihan itu akan semakin kuat dan menjadi sumber energi yang sangat besar. Pada saat yang sama, selain apa yang kita pilih akan menjadi kabur dan terlalaikan.
Setiap pilihan juga memerlukan investasi, konsekuensi dan resiko tertentu. Tidak satupun pilihan yang tidak memiliki investasi, konsekuensi dan resiko. Investasi adalah sesuatu yang harus kita keluarkan dan lakukan untuk memulai suatu pilihan, konsekuensi adalah sesuatu yang akan datang saat kita memutuskan pilihan dan resiko adalah sesuatu yang akan terjadi setelah kita menentukan pilihan. Semakin besar pilihan hidup maka semakin besar pula investasi yang harus dikeluarkan, konsekuensi yang mesti ditanggung dan semakin besar resiko yang menanti.
Orang yang istimewa selalu melakukan pilihan-pilihan istimewa dalam setiap segmen perjalanan hidupnya. Mereka memahami bahwa ketika melakukan hal-hal yang istimewa, hal itu akan menghantarkan mereka menjadi orang istimewa. Orang-orang istimewa menolak melakukan hal-hal yang biasa; mereka selalu memberikan yang terbaik pada setiap perbuatan yang mereka lakukan.
Seseorang yang ingin meraih suksesmulia (kesuksesan serta kemuliaan dunia dan akherat) tentu mempunyai kosekuensi akan berusaha ekstra keras, beribadah lebih banyak dan mencari ilmu lebih gigih dibandingkan dengan orang yang hanya ingin meraih kesuksesan di dunia saja. Konsekuensi seseorang yang ingin meraih kemuliaan dunia akhirat, dia akan menghabiskan waktunya untuk menghadiri seminar dan kajian-kajian yang berkorelasi dengan tujuannya.
Hidup mana yang akan kita pilih? Hidup bagaimana yang akan kita jalani? Pada hakekatnya hanya 2 jalan yang disediakan bagi kita yang harus kita pilih, ambil dan jalani. “Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan ...... “ (Q.S. Al Balad 10-11)

Salam SuksesMulia .......
(Disarikan dari buku ‘Beyond the Inspiration’ by Felix Siaw)

Rabu, 23 Februari 2011

MY NAME IS KHAN !

Salman Khan bisa memasukkan nama Bill Gates sebagai salah satu penggemarnya. Serius, ini Bill Gates orang terkaya di dunia. Khan bukan jawara Lembah Silikon, seperti Mark Zuckerberg yang menemukan Facebook atau Andy Rubin yang membuat Google bangkit dengan Android. Khan cuma seorang guru.

Salman Khan menghabiskan waktunya di sebuah bekas toilet mini yang ia sulap menjadi studio rekaman sekaligus perpustakaan. Ruangan berukuran 1,5 x 2 meter itu adalah think thank yang dia sebut: bgC3. Di ruang sesak inilah Khan menghabiskan waktunya bersama dua komputer, headphone di telinga, kaus tidur dan piyama, menunggu siang sambil membaca buku atau membuat video. "Orang ini luar biasa," kata Gates dalam surelnya. "Dia mengerjakan banyak
hal dengan sumber daya yang amat terbatas."

Mengapa Khan begitu dikagumi Bill Gates? Gates dan anak laki-lakinya yang berumur 11 tahun, Rory, terpana oleh video-video pendidikan bikinan Khan, dari video aljabar sampai biologi. Yang membuat kagum Gates adalah sosok Khan yang meninggalkan dunia gemerlap sebagai manajer investasi beralih menjadi guru yang mendidik jutaan orang lewat video Internet.
Di kontrakannya yang sempit di Lembah Silikon itulah guru digital ini membikin tutorial video. Hebatnya, semua itu dikerjakannya sendiri, mulai dari menyusun materi, memvideokan, hingga menjadi guru sekaligus. Khan sebenarnya adalah lulusan MBA (master business of administration) Universitas Harvard. Dulu dia manajer keuangan. Tapi hidupnya kini dia
serahkan ke dunia pendidikan, yang dia sebut Khan Academy (http://khanacademy.org/). Di Khan Academy itu, dia adalah satu-satunya guru. Dia bisa mengajar apa saja, dari kalkulus, trigonometri, kimia, fisika, biologi, sampai tentang perang Napoleon, dan pelajaran ekonomi dari
pabrik cupcake.

Sejauh ini, dari bekas toilet itu, dia telah menciptakan 1.630 tutorial dan ditonton oleh 70 ribu orang per hari. Angka itu nyaris dua kali lipat jumlah mahasiswa Harvard plus Universitas Sanford. "Jumlah pengunjung tertinggi mencapai 200 ribu orang," kata Khan. Sebuah kesungguhan dan ketulusan yang membuat banyak orang iri, termasuk Bill Gates.
"Keindahan dari pengajaran Khan adalah konsistensi dia," ujar Gates.
Seperti entrepreneur hebat lainnya, Khan terjun di dunia pendidikan tanpa sengaja. Dia lahir dan besar di New Orleans. Khan putra imigran berdarah Bangladesh dan India. Di bangku kuliah, Khan adalah bintang. Dia punya tiga gelar dari universitas ternama di Amerika Serikat: MBA dari Harvard, bachelor of science bidang matematika dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), serta bachelor dan master dari MIT untuk bidang kelistrikan. Dia sempat menjadi presiden kelas di MIT. Khan jatuh cinta kepada kegiatan mengajar setelah ia menjadi guru sukarelawan untuk anak-anak Brookline. Ini adalah anak-anak yang mengalami sindrom attention deficit disorder, yang kesulitan memusatkan fokus perhatian. Dia juga tersentuh ketika keponakannya, yang kelas VII, bertanya soal konversi berat dalam kilogram. Khan pun mulai membuat tutorial dengan menggunakan teknologi yang sederhana. Ia hanya menggunakan software Yahoo Doodle dan Microsoft Paint berteknologi rendah untuk membuat sketsa, dengan
latar belakang hitam dan garis-garis berwarna cerah dan persamaan ketika ia bekerja melalui penjelasannya. Khan mulai membuat tutorial dengan menulis program JavaScript sendiri. Dia
bekerja di sela-sela waktu istirahatnya sebagai manajer investasi, di antara waktu main bola. Lalu dia rekam dalam bentuk video dan diunggah ke YouTube.Khan akhirnya benar-benar hidup untuk akademinya setelah mendapat pesangon US$ 1 juta (Rp 9 miliar). Uang itu dia sebut Khan Capital, yang digunakan untuk membiayai hidupnya dengan investasi. Khan bersikukuh tak mau mengkomersialkan situsnya. "Saya sudah punya dua mobil Honda, istri yang cantik dan anak yang hebat, serta rumah," katanya. Tak ada sekat suku bangsa, ruang, apalagi teritorial. Baik yang ada di ujung Samudra Atlantik hingga pedalaman Hutan Amazon, semua diajari Salman Khan lewat sekolah dunia maya miliknya secara cuma-cuma.

Bagi sebagian orang, matematika memang sudah seperti momok yang sulit dimengerti, apalagi dikuasai. Perasaan yang sama dialami pula oleh seorang bocah Korea berusia 11 tahun. Tapi, siapa sangka pelajaran yang selalu membuatnya stres tersebut berbalik menjadi pelajaran favoritnya setelah ia membuka situs buatan Salman Khan, www.khanacademy.org.
Tidak hanya anak dari Korea, sepasang orang tua di California, AS, tampak tak kuasa meluapkan rasa senang atas kemajuan yang dilakukan anak mereka dalam pelajaran aljabar. “Saya tidak tahu siapa Anda. Tapi dalam pikiran saya, Anda adalah penyelamat. Anak-anak saya benar-benar bersemangat dengan matematikanya. Terima kasih," ucapnya di situs yang dikelola seorang pria yang baru menginjak usia 33 tahun ini.

Khan tak pernah miskin dengan kebaikan. Sebab, pengusaha-pengusaha Lembah Silikon pun membanjiri dia dengan donasi. Indonesia butuh orang-orang baik budi dan tidak sombong seperti dia. (sumber: tempointeraktif.com)
Salam SuksesMulia!!

kur_toto@yahoo.com – 07/SM-0211

MY NAME IS KHAN !

Salman Khan bisa memasukkan nama Bill Gates sebagai salah satu penggemarnya. Serius, ini Bill Gates orang terkaya di dunia. Khan bukan jawara Lembah Silikon, seperti Mark Zuckerberg yang menemukan Facebook atau Andy Rubin yang membuat Google bangkit dengan Android. Khan cuma seorang guru.

Salman Khan menghabiskan waktunya di sebuah bekas toilet mini yang ia sulap menjadi studio rekaman sekaligus perpustakaan. Ruangan berukuran 1,5 x 2 meter itu adalah think thank yang dia sebut: bgC3. Di ruang sesak inilah Khan menghabiskan waktunya bersama dua komputer, headphone di telinga, kaus tidur dan piyama, menunggu siang sambil membaca buku atau membuat video. "Orang ini luar biasa," kata Gates dalam surelnya. "Dia mengerjakan banyak
hal dengan sumber daya yang amat terbatas."

Mengapa Khan begitu dikagumi Bill Gates? Gates dan anak laki-lakinya yang berumur 11 tahun, Rory, terpana oleh video-video pendidikan bikinan Khan, dari video aljabar sampai biologi. Yang membuat kagum Gates adalah sosok Khan yang meninggalkan dunia gemerlap sebagai manajer investasi beralih menjadi guru yang mendidik jutaan orang lewat video Internet.
Di kontrakannya yang sempit di Lembah Silikon itulah guru digital ini membikin tutorial video. Hebatnya, semua itu dikerjakannya sendiri, mulai dari menyusun materi, memvideokan, hingga menjadi guru sekaligus. Khan sebenarnya adalah lulusan MBA (master business of administration) Universitas Harvard. Dulu dia manajer keuangan. Tapi hidupnya kini dia
serahkan ke dunia pendidikan, yang dia sebut Khan Acade

http://www.khanacademy.org/

Di Khan Academy itu, dia adalah satu-satunya guru. Dia bisa mengajar apa saja, dari kalkulus, trigonometri, kimia, fisika, biologi, sampai tentang perang Napoleon, dan pelajaran ekonomi dari
pabrik cupcake.

Sejauh ini, dari bekas toilet itu, dia telah menciptakan 1.630 tutorial dan ditonton oleh 70 ribu orang per hari. Angka itu nyaris dua kali lipat jumlah mahasiswa Harvard plus Universitas Sanford. "Jumlah pengunjung tertinggi mencapai 200 ribu orang," kata Khan. Sebuah kesungguhan dan ketulusan yang membuat banyak orang iri, termasuk Bill Gates.
"Keindahan dari pengajaran Khan adalah konsistensi dia," ujar Gates.
Seperti entrepreneur hebat lainnya, Khan terjun di dunia pendidikan tanpa sengaja. Dia lahir dan besar di New Orleans. Khan putra imigran berdarah Bangladesh dan India. Di bangku kuliah, Khan adalah bintang. Dia punya tiga gelar dari universitas ternama di Amerika Serikat: MBA dari Harvard, bachelor of science bidang matematika dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), serta bachelor dan master dari MIT untuk bidang kelistrikan. Dia sempat menjadi presiden kelas di MIT. Khan jatuh cinta kepada kegiatan mengajar setelah ia menjadi guru sukarelawan untuk anak-anak Brookline. Ini adalah anak-anak yang mengalami sindrom attention deficit disorder, yang kesulitan memusatkan fokus perhatian. Dia juga tersentuh ketika keponakannya, yang kelas VII, bertanya soal konversi berat dalam kilogram. Khan pun mulai membuat tutorial dengan menggunakan teknologi yang sederhana. Ia hanya menggunakan software Yahoo Doodle dan Microsoft Paint berteknologi rendah untuk membuat sketsa, dengan
latar belakang hitam dan garis-garis berwarna cerah dan persamaan ketika ia bekerja melalui penjelasannya. Khan mulai membuat tutorial dengan menulis program JavaScript sendiri. Dia bekerja di sela-sela waktu istirahatnya sebagai manajer investasi, di antara waktu main bola. Lalu dia rekam dalam bentuk video dan diunggah ke YouTube.Khan akhirnya benar-benar hidup untuk akademinya setelah mendapat pesangon US$ 1 juta (Rp 9 miliar). Uang itu dia sebut Khan Capital, yang digunakan untuk membiayai hidupnya dengan investasi. Khan bersikukuh tak mau mengkomersialkan situsnya. "Saya sudah punya dua mobil Honda, istri yang cantik dan anak yang hebat, serta rumah," katanya. Tak ada sekat suku bangsa, ruang, apalagi teritorial. Baik yang ada di ujung Samudra Atlantik hingga pedalaman Hutan Amazon, semua diajari Salman Khan lewat sekolah dunia maya miliknya secara cuma-cuma.

Bagi sebagian orang, matematika memang sudah seperti momok yang sulit dimengerti, apalagi dikuasai. Perasaan yang sama dialami pula oleh seorang bocah Korea berusia 11 tahun. Tapi, siapa sangka pelajaran yang selalu membuatnya stres tersebut berbalik menjadi pelajaran favoritnya setelah ia membuka situs buatan Salman Khan, www.khanacademy.org.
Tidak hanya anak dari Korea, sepasang orang tua di California, AS, tampak tak kuasa meluapkan rasa senang atas kemajuan yang dilakukan anak mereka dalam pelajaran aljabar. “Saya tidak tahu siapa Anda. Tapi dalam pikiran saya, Anda adalah penyelamat. Anak-anak saya benar-benar bersemangat dengan matematikanya. Terima kasih," ucapnya di situs yang dikelola seorang pria yang baru menginjak usia 33 tahun ini.

Khan tak pernah miskin dengan kebaikan. Sebab, pengusaha-pengusaha Lembah Silikon pun membanjiri dia dengan donasi. Indonesia butuh orang-orang baik budi dan tidak sombong seperti dia. (sumber: tempointeraktif.com)
Salam SuksesMulia!!


kur_toto@yahoo.com – 07/SM-0211

Lahirnya Rubrik "Sukses Mulia" bersama Pak Kur

Pada hari tanggal 23 Pebruari 2011, atas permintaan Pak Kur (Spesialis Trainer/Sumber Daya Manusia) PNPM Mandiri Perdesaan Provinsi Kalimantan Timur, telah lahir sebuah blog yang bernama Rubrik "Sukses Mulia" Bersama Pak Kur.. Rubrik ini merupakan Langkah Upaya PNPM-MP Provinsi Kalimantan Timur dalam Peningkatan/Pengembangan diri Sumberdaya Manusia menyangkut Kecerdasan Emosional (ESQ) yang berguna bagi kita semua, baik konsultan PNPM-MP maupun pembaca di seluruh Tanah Air.

Terimakasih, Sukses Buat Anda!! Dan Mulialah Kita Semua!!

Hormat kami,

Sudarmanto,ST,MSi
http://www.pnpmkutim.blogspot.com
sudarmantostmsi@gmail.com
sudarmantomsi@yahoo.com

NB:
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Mas Darmanto, berikut saya kirimkan tulisan. Kalau Mas Darmanto berkenan menyediakan rubrik khusus utk saya di blog (Judul rubriknya "SuksesMulia" - kata sukses dan mulia sengaja digabung) saya akan berusaha mengirim tulisan atau catatan secara rutin, minimal 1 bulan sekali.

That's for awhile. Salam SuksesMulia


Kurnaini Praptoto Sofyan