Rabu, 01 Februari 2012

JUBAH SANG KAISAR


Syahdan, di negeri anta berantah hiduplah seorang kaisar yang sangat suka mengenakan jubah baru. Para penenun kain, perancang busana dan tukang jahit terbaik seluruh negeri bahkan juga dari negeri jiran didatangkan untuk membuatkan jubah baru. Jumlahnya nggak kira-kira, 365 jubah setiap tahun. Ya, memang Kaisar ingin mengenakan jubah baru setiap hari.

Suatu hari datanglah ke istana 2 orang penipu. Mereka mengaku memiliki keahlian menenun sekaligus menjahit jubah sutera yang keindahannya akan mengalahkan semua keindahan jubah koleksi sang Kaisar. Untuk itu mereka minta dibuatkan alat tenun yang besar dan disediakan benang-benang sutera serta benang-benang emas dalam jumlah banyak sekali. Tidak itu saja, mereka juga minta agar di sekeliling alat tenun dipasangi ratusan batang lilin sehingga keadaannya menjadi terang-benderang di malam hari. Kedua penipu itu memang hanya bekerja di malam hari saja.

Mulailah kedua penipu itu beraksi. Mereka berpura-
pura sedang melakukan kegiatan menenun tanpa
menyangkutkan selembar benangpun. Orang-orang
yang mengawasi kelakuan mereka menjadi heran.
"Apa sih yang kalian berdua kerjakan? Hanya memutar-
mutar alat tenun tapi tidak kelihatan selembar benang-
pun ?" Tanya orang-orang keheranan.
"Hah?! Itulah keistimewaan tenunan kami. Orang
pandir dan orang yang tidak memiliki hati yang jujur
tidak akan bisa melihat kain yang kami tenun. Hanya
orang yang bijaksana dan jujur saja yang bisa
melihatnya." Demikian jawab kedua penipu itu setiap kali ada yang bertanya.


Cerita tentang kedua penenun dan kain tenunannya yang ajaib alias tidak kasat mata tersebut segera tersebar luas. Setiap orang yang mencoba membuktikan kalau dirinya bisa melihat kain yang sedang ditenun dengan giat oleh kedua penenun itu, menemukan kenyataan bahwa mereka tidak melihat apa-apa. Namun karena tidak ingin disebut pandir atau tidak jujur, semua orang yang datang melihat akhirnya mengaku dapat melihat keindahan kain yang sedang ditenun. Mereka meninggalkan tempat tenunan sambil memuji-muji keindahan kain yang sedang dikerjakan kedua penipu tersebut.

Suatu hari Kaisar mengutus Perdana Menterinya yang terkenal sangat pandai dan bijaksana untuk memeriksa hasil pekerjaan kedua penipu itu. Sang Perdana Menteri pun pergi melaksanakan tugasnya. Tiba di tempat di lokasi alat tenun itu ditempatkan didapatinya kedua penipu itu sedang giat bekerja. Gerak-gerik keduanya memang seolah-olah sedang tekun menenun.
"Bagaimana progres pekejaan kalian?" Tanya Perdana Menteri. Kedua penipu itu pura-pura terkejut dan buru-buru memberi hormat. "Kami hampir merampungkan pekerjaan kami. Seperti yang Tuan bisa saksikan sendiri, selembar kain sutera bersulam emas yang sangat indah sudah hampir rampung. Ini, silakan Tuan periksa." Kata salah satu penipu itu sambil seolah-olah mengangsurkan sesuatu kepada Perdana Menteri. Walaupun sadar tidak tampak sesuatupun di atas tangan salah-satu penipu itu dan juga tidak ada apa-apa pada alat tenun di mana penipu lainnya terlihat sedang giat bekerja, ia khawatir dikatakan pandir bila mengakui tidak melihat apapun. Setelah berpikir keras akhirnya Perdana Menteri pun memutuskan untuk mempertahankan reputasinya sebagai orang paling bijaksana di seluruh negeri. Akhirnya ia ikut berpura-pura dapat melihat dan ia berdecap-decap kagum.
Setelah itu Perdana Menteri melapor kepada Kaisar bahwa kedua penenun dari negeri asing itu hampir selesai menenun selembar kain sutera berhiaskan benang-benang emas yang indah.

Selanjutnya Kaisar ingin menguji "kejujuran" Perdana Menteri dengan mengirim Menteri Keuangannya yang terkenal sangat jujur. Lalu Menteri Keuangan itu diminta melakukan supervisi monitoring ke tempat kedua penenun tersebut melaksanakan Proyek Jubah Kaisar. Seperti halnya Perdana Menteri, Menteri Keuangan juga melihat kedua penenun itu sedang sibuk bekerja. Gerak-gerik mereka seolah-olah sedang menenun namun Menteri Keuangan tidak melihat selembar benangpun pada tangan mereka ataupun pada alat tenun besar di hadapannya. "Bagaimana kemajuan pekerjaan kalian?" Tanya Menteri Keuangan.
"Ah, Tuan Menteri, terima kasih telah menyediakan uang untuk membeli benang sutera dan benang emas. Inilah hasil tenunan kami. Sangat luar biasa indah bukan?"
Menteri Keuangan terdiam. Jika ia berterus-terang bahwa ia tidak melihat apapun pada alat tenun itu, ia khawatir reputasinya sebagai orang paling jujur di seantero negeri akan hancur. Bukankah semua orang telah mengetahui hanya yang bijaksana dan jujur saja yang dapat melihat kain ajaib ini?

"Ah...luar biasa indah!" Akhirnya Menteri Keuanganpun berpura-pura mengagumi.

Mendengar laporan kedua menterinya yang bijaksana dan jujur itu, Kaisar sangat gembira. Akhirnya ia menyuruh kedua penenun itu untuk membuatkan jubah dari kain tenunan mereka. Jubah tersebut akan dipakainya pada sebuah festival yang akan berlangsung tujuh hari lagi.

-------------------ooo-------ooo--------------------


Ketika hari perayaan akhirnya tiba, Kaisar memerintahkan agar jubah barunya diantarkan ke istana. Kedua penipu itu pun datang. Di atas tangan seolah-olah mereka membawa sebuah jubah dengan hati-hati. Tentu saja Kaisar tidak melihat apa-apa, namun ia pun tidak hendak dikatakan pandir dan tidak jujur, maka ia memuji-muji keindahan jubah buatan kedua penipu itu.
"Sekarang bukalah jubah lama Paduka Baginda, dan biarkan kami mengenakan kepada Baginda jubah indah ini."
"Ah, ini jubah baru…bagaimana kalau aku memakai jubah indah yang kalian buat di atas jubah ini?"
Kaisar tidak ingin bertelanjang di depan para pegawai istana dan kedua penenun itu. Namun kedua penenun palsu itu beralasan jubah yang dikenakan Kaisar tidak akan terlihat keindahannya bila ditumpuk di atas jubah lain. Kaisar terpaksa menanggalkan pakaiannya dan kedua penipu itu seolah-olah mengenakan jubah ke atas tubuhnya.







"Bagaimana? Bukankah Baginda terlihat sangat gagah dengan jubah yang indah ini? Ah...tentu saja hanya yang bijaksana dan yang jujur saja yang dapat melihat keindahan jubah baru Baginda." Kata salah satu penipu itu. Semua yang hadir tidak ingin dikatakan tidak bijaksana ataupun tidak jujur semuanya mengakui dan pura-pura mengagumi keindahan jubah Kaisar. Akhirnya Kaisarpun melangkah ke balairung dengan hanya mengenakan pakaian dalamnya saja dimana semua orang yang mengikuti festival telah berkumpul menantikan kehadirannya.

Seluruh isi negeri yang tidak ingin dikatakan tidak bijaksana dan tidak jujur mengelu-elukan Kaisarnya yang hampir telanjang dan pura-pura memuji-muji
keindahan jubahnya. Tetapi seorang bocah berumur 4 tahunan tiba-tiba maju ke depan sambil berteriak teriak : " Kaisar nggak pake baju, Kaisar nggak
pake baju!"Semua yang hadir terkesima. Tidak ada seorang pun berani bersuara ataupun bergerak menanti reaksi sang Kaisar.






-------------------------ooo---------ooo---------------------------

Kawan, cerita di atas saya sadur ulang dari dongeng H.C. Anderson (1805-1875) yang ditulisnya untuk bacaan anak-anak, tetapi setelah membacanya saya merasa bahwa tulisan ini lebih cocok untuk orang dewasa. Setidaknya mengingatkan kita untuk benar-benar jujur. Bukankah kita orang dewasa seringkali latah dan berlebihan menjaga reputasi? Ketika kelatahan kita diketahui oleh para penipu—profesional maupun amatiran — mereka dengan mudah menipu kita.

Sejatinya yang mereka permainkan adalah keyakinan diri kita sendiri. Tentu saja reputasi baik itu penting, tetapi bila kita sendiri tidak berani jujur menyatakan apa yang kita ketahui, apakah kita masih pantas dianggap jujur? Bilamana kita masih bersedia mengikuti arus yang menyesatkan apakah kita masih pantas disebut bijaksana? Maka ingatlah pada kepolosan anak kecil yang dengan spirit positif yang belum tercemar berani lantang mengatakan apa adanya.
Dalam PNPM Mandiri Perdesaan yang mengusung pemberdayaan dengan sederet prinsip yang mesti dipegang teguh dan diperjuangkan, sebagai pepimpin Anda (baca:kita) pun harus berhati-hati agar sikap Anda tidak menjerumuskan bawahan Anda menjadi penjilat-penjilat seperti Perdana Menteri dan Menteri Keuangan dalam cerita di atas. Usahakan selalu terbuka dan saling berterus-terang. Berikan feedback positif segera setelah Anda mendapati seorang bawahan Anda melakukan suatu hal yang positif (yang menurut kita merupakan hal-hal sepele) seperti tiba di ruang meeting lebih awal, menyelesaikan laporan lebih cepat dan bersikap proaktif dalam menyelesaian/melakukan penanganan masalah.
Demikian pula ketika mereka melakukan kesalahan, berikan teguran setelah itu sampaikan masukan yang jelas, terperinci dan terpenting di atas semua itu jangan menyerang level identitas melainkan berfokus pada perilaku mereka. Misalnya jika seorang karyawan melakukan kesalahan jangan menegur mereka seperti ini: "Kamu ini menggunakan otak atau nggak sih? Kok kamu salah lagi? Apa perlu saya beri SP?"

Kawan-kawan, dalam carut marut politik dalam negeri dan internasional dan gonjang ganjing perekonomian yang saat ini terjadi eksistensi kita di dunia teramat penting. Kita adalah salah satu sandaran terakhir masyarakat dalam merealisasikan mimpi-mimpi dan harapannya.
Semoga kesadaran akan hal ini masih ada di diri kita semua.


Selamat berjuang. Sampaikan salam hangat saya kepada teman-teman yang saat ini juga tengah berjuang bersama kita : Pokja RBM, Setrawan Kabupaten, TPM Kabupaten, Setrawan Kecamatan, Pendamping Lokal, UPK, BKAD, BP UPK, Tim Verifikasi, Tim Pelatih Masyarakat, Kepala Desa, LPM, BPD, Tim Penulis Usulan, KPMD, TPK, Tim Monitoring, Tim 11, dll.
Vaya con Dios. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan taufiq, hidayah, inayah dan keselamatan kepada kita semua dan semoga Allah SWT menjadikan semua aktivtas kita bernilai ibadah di sisi-Nya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


KURNAINI PRAPTOTO SOFYAN

Selasa, 29 Maret 2011

ONE TIME ONE CHOICE*



Apa yang kita lihat pada diri kita saat ini, adalah akumulasi dari pilihan-pilihan kita dimasa lalu. Posisi dalam pekerjaan, pendamping hidup dan jumlah tabungan serta isi dompet kita adalah cerminan atau mewakili dari pilihan-pilihan hidup kita dimasa lalu.
Berdasarkan prinsip bahwa ‘hidup adalah pilihan,’ semestinya kita juga dapat ‘melihat’ masa depan kita dari pilihan-pilihan yang kita buat saat ini. Sekarangpun sebenarnya kita sedang menulis kisah hidup kita sendiri di sebuah buku yang mempunyai judul nama kita sendiri; setiap hari lembar demi lembar . Anehnya terkadang kita masih melihat orang-orang yang tidak menyesuaikan pilihan hidupnya dengan yang dia inginkan. Muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga adalah slogan ngawur yang tidak mungkin akan terjadi karena hidup ini adalah pilihan.
Hidup adalah pilihan yang kita ambil dengan bebas. Tidak ada seorangpun dapat memaksa untuk memilihkan jalan hidup bagi kita. Kalaupun ada orang lain yang memaksa menentukan pilihan, kita masih memiliki pilihan apakah mau menuruti pilihan itu atau tidak? Pilihan hidup yang kita buat 100% dalam kendali kita. Setiap saat kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang harus kita tentukan. Sekali lagi, apa yang telah kita pilih pada masa lalu menentukan keadaan kita saat ini dan apa yang kita pilih saat ini akan menentukan keadaan kita dimasa yang akan datang.
Kita tidak akan bisa membuat dua pilihan yang sama dalam waktu yang bersamaan. Pilihan itu ibarat fokus pada kamera : kita tidak bisa membuat dua fokus pada gambar yang sama. Ketika Anda membaca tulisan ini, berarti Anda meninggalkan pilihan untuk melihat paragraf yang ada sebelum dan sesudah tulisan ini karena Anda tidak bisa memilih dua hal secara bersamaan. Apabila kita memilih untuk belajar memasak, berarti pada saat yang sama kita meninggalkan pilihan untuk belajar menjahit atau yang lainnya. Apabila kita memilih untuk taat kepada Allah, pada saat yang sama kita tidak mungkin bermaksiat kepada Allah.
Dalam hidup, kita selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan yang harus kita ambil. Hidup manusia senantiasa akan dihadapkan pada pilihan di antara tujuan dan hambatan. Apabila kita memilih untuk fokus pada tujuan maka hambatannya tidak akan kita rasakan namun apabila kita memilih untuk fokus pada hambatan maka tujuannya tidak akan pernah kita capai. Dalam semua situasi, kita dihadapkan pada pilihan untuk melihat pada tujuan (visioner) atau pilihan untuk melihat pada hambatan (pragmatis). Apabila kita seorang visioner maka kita tidak akan pragmatis; sebaliknya seseorang yang pragmatis meniscayakan bahwa dia bukan seorang visioner. Orang yang pragmatis selalu menjadikan realitas dan fakta sebagai pembatas dan dasar tindakannya, sementara orang yang visioner menjadikan keinginan dan harapannya sebagai pembatas dan dasar tindakannya. Oleh karena itu, seorang pragmatis akan selalu mengubah tujuannya sesuai dengan keadaaan sedangkan seorang visioner akan senatiasa mengubah fakta agar sesuai dengan tujuannnya. Kita tidak bisa memilih lebih dari satu hal dalam waktu yang bersamaan. Maka ketika kita memilih sesuatu, pilihan itu akan semakin kuat dan menjadi sumber energi yang sangat besar. Pada saat yang sama, selain apa yang kita pilih akan menjadi kabur dan terlalaikan.
Setiap pilihan juga memerlukan investasi, konsekuensi dan resiko tertentu. Tidak satupun pilihan yang tidak memiliki investasi, konsekuensi dan resiko. Investasi adalah sesuatu yang harus kita keluarkan dan lakukan untuk memulai suatu pilihan, konsekuensi adalah sesuatu yang akan datang saat kita memutuskan pilihan dan resiko adalah sesuatu yang akan terjadi setelah kita menentukan pilihan. Semakin besar pilihan hidup maka semakin besar pula investasi yang harus dikeluarkan, konsekuensi yang mesti ditanggung dan semakin besar resiko yang menanti.
Orang yang istimewa selalu melakukan pilihan-pilihan istimewa dalam setiap segmen perjalanan hidupnya. Mereka memahami bahwa ketika melakukan hal-hal yang istimewa, hal itu akan menghantarkan mereka menjadi orang istimewa. Orang-orang istimewa menolak melakukan hal-hal yang biasa; mereka selalu memberikan yang terbaik pada setiap perbuatan yang mereka lakukan.
Seseorang yang ingin meraih suksesmulia (kesuksesan serta kemuliaan dunia dan akherat) tentu mempunyai kosekuensi akan berusaha ekstra keras, beribadah lebih banyak dan mencari ilmu lebih gigih dibandingkan dengan orang yang hanya ingin meraih kesuksesan di dunia saja. Konsekuensi seseorang yang ingin meraih kemuliaan dunia akhirat, dia akan menghabiskan waktunya untuk menghadiri seminar dan kajian-kajian yang berkorelasi dengan tujuannya.
Hidup mana yang akan kita pilih? Hidup bagaimana yang akan kita jalani? Pada hakekatnya hanya 2 jalan yang disediakan bagi kita yang harus kita pilih, ambil dan jalani. “Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan ...... “ (Q.S. Al Balad 10-11)

Salam SuksesMulia .......
(Disarikan dari buku ‘Beyond the Inspiration’ by Felix Siaw)

Rabu, 23 Februari 2011

MY NAME IS KHAN !

Salman Khan bisa memasukkan nama Bill Gates sebagai salah satu penggemarnya. Serius, ini Bill Gates orang terkaya di dunia. Khan bukan jawara Lembah Silikon, seperti Mark Zuckerberg yang menemukan Facebook atau Andy Rubin yang membuat Google bangkit dengan Android. Khan cuma seorang guru.

Salman Khan menghabiskan waktunya di sebuah bekas toilet mini yang ia sulap menjadi studio rekaman sekaligus perpustakaan. Ruangan berukuran 1,5 x 2 meter itu adalah think thank yang dia sebut: bgC3. Di ruang sesak inilah Khan menghabiskan waktunya bersama dua komputer, headphone di telinga, kaus tidur dan piyama, menunggu siang sambil membaca buku atau membuat video. "Orang ini luar biasa," kata Gates dalam surelnya. "Dia mengerjakan banyak
hal dengan sumber daya yang amat terbatas."

Mengapa Khan begitu dikagumi Bill Gates? Gates dan anak laki-lakinya yang berumur 11 tahun, Rory, terpana oleh video-video pendidikan bikinan Khan, dari video aljabar sampai biologi. Yang membuat kagum Gates adalah sosok Khan yang meninggalkan dunia gemerlap sebagai manajer investasi beralih menjadi guru yang mendidik jutaan orang lewat video Internet.
Di kontrakannya yang sempit di Lembah Silikon itulah guru digital ini membikin tutorial video. Hebatnya, semua itu dikerjakannya sendiri, mulai dari menyusun materi, memvideokan, hingga menjadi guru sekaligus. Khan sebenarnya adalah lulusan MBA (master business of administration) Universitas Harvard. Dulu dia manajer keuangan. Tapi hidupnya kini dia
serahkan ke dunia pendidikan, yang dia sebut Khan Academy (http://khanacademy.org/). Di Khan Academy itu, dia adalah satu-satunya guru. Dia bisa mengajar apa saja, dari kalkulus, trigonometri, kimia, fisika, biologi, sampai tentang perang Napoleon, dan pelajaran ekonomi dari
pabrik cupcake.

Sejauh ini, dari bekas toilet itu, dia telah menciptakan 1.630 tutorial dan ditonton oleh 70 ribu orang per hari. Angka itu nyaris dua kali lipat jumlah mahasiswa Harvard plus Universitas Sanford. "Jumlah pengunjung tertinggi mencapai 200 ribu orang," kata Khan. Sebuah kesungguhan dan ketulusan yang membuat banyak orang iri, termasuk Bill Gates.
"Keindahan dari pengajaran Khan adalah konsistensi dia," ujar Gates.
Seperti entrepreneur hebat lainnya, Khan terjun di dunia pendidikan tanpa sengaja. Dia lahir dan besar di New Orleans. Khan putra imigran berdarah Bangladesh dan India. Di bangku kuliah, Khan adalah bintang. Dia punya tiga gelar dari universitas ternama di Amerika Serikat: MBA dari Harvard, bachelor of science bidang matematika dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), serta bachelor dan master dari MIT untuk bidang kelistrikan. Dia sempat menjadi presiden kelas di MIT. Khan jatuh cinta kepada kegiatan mengajar setelah ia menjadi guru sukarelawan untuk anak-anak Brookline. Ini adalah anak-anak yang mengalami sindrom attention deficit disorder, yang kesulitan memusatkan fokus perhatian. Dia juga tersentuh ketika keponakannya, yang kelas VII, bertanya soal konversi berat dalam kilogram. Khan pun mulai membuat tutorial dengan menggunakan teknologi yang sederhana. Ia hanya menggunakan software Yahoo Doodle dan Microsoft Paint berteknologi rendah untuk membuat sketsa, dengan
latar belakang hitam dan garis-garis berwarna cerah dan persamaan ketika ia bekerja melalui penjelasannya. Khan mulai membuat tutorial dengan menulis program JavaScript sendiri. Dia
bekerja di sela-sela waktu istirahatnya sebagai manajer investasi, di antara waktu main bola. Lalu dia rekam dalam bentuk video dan diunggah ke YouTube.Khan akhirnya benar-benar hidup untuk akademinya setelah mendapat pesangon US$ 1 juta (Rp 9 miliar). Uang itu dia sebut Khan Capital, yang digunakan untuk membiayai hidupnya dengan investasi. Khan bersikukuh tak mau mengkomersialkan situsnya. "Saya sudah punya dua mobil Honda, istri yang cantik dan anak yang hebat, serta rumah," katanya. Tak ada sekat suku bangsa, ruang, apalagi teritorial. Baik yang ada di ujung Samudra Atlantik hingga pedalaman Hutan Amazon, semua diajari Salman Khan lewat sekolah dunia maya miliknya secara cuma-cuma.

Bagi sebagian orang, matematika memang sudah seperti momok yang sulit dimengerti, apalagi dikuasai. Perasaan yang sama dialami pula oleh seorang bocah Korea berusia 11 tahun. Tapi, siapa sangka pelajaran yang selalu membuatnya stres tersebut berbalik menjadi pelajaran favoritnya setelah ia membuka situs buatan Salman Khan, www.khanacademy.org.
Tidak hanya anak dari Korea, sepasang orang tua di California, AS, tampak tak kuasa meluapkan rasa senang atas kemajuan yang dilakukan anak mereka dalam pelajaran aljabar. “Saya tidak tahu siapa Anda. Tapi dalam pikiran saya, Anda adalah penyelamat. Anak-anak saya benar-benar bersemangat dengan matematikanya. Terima kasih," ucapnya di situs yang dikelola seorang pria yang baru menginjak usia 33 tahun ini.

Khan tak pernah miskin dengan kebaikan. Sebab, pengusaha-pengusaha Lembah Silikon pun membanjiri dia dengan donasi. Indonesia butuh orang-orang baik budi dan tidak sombong seperti dia. (sumber: tempointeraktif.com)
Salam SuksesMulia!!

kur_toto@yahoo.com – 07/SM-0211

MY NAME IS KHAN !

Salman Khan bisa memasukkan nama Bill Gates sebagai salah satu penggemarnya. Serius, ini Bill Gates orang terkaya di dunia. Khan bukan jawara Lembah Silikon, seperti Mark Zuckerberg yang menemukan Facebook atau Andy Rubin yang membuat Google bangkit dengan Android. Khan cuma seorang guru.

Salman Khan menghabiskan waktunya di sebuah bekas toilet mini yang ia sulap menjadi studio rekaman sekaligus perpustakaan. Ruangan berukuran 1,5 x 2 meter itu adalah think thank yang dia sebut: bgC3. Di ruang sesak inilah Khan menghabiskan waktunya bersama dua komputer, headphone di telinga, kaus tidur dan piyama, menunggu siang sambil membaca buku atau membuat video. "Orang ini luar biasa," kata Gates dalam surelnya. "Dia mengerjakan banyak
hal dengan sumber daya yang amat terbatas."

Mengapa Khan begitu dikagumi Bill Gates? Gates dan anak laki-lakinya yang berumur 11 tahun, Rory, terpana oleh video-video pendidikan bikinan Khan, dari video aljabar sampai biologi. Yang membuat kagum Gates adalah sosok Khan yang meninggalkan dunia gemerlap sebagai manajer investasi beralih menjadi guru yang mendidik jutaan orang lewat video Internet.
Di kontrakannya yang sempit di Lembah Silikon itulah guru digital ini membikin tutorial video. Hebatnya, semua itu dikerjakannya sendiri, mulai dari menyusun materi, memvideokan, hingga menjadi guru sekaligus. Khan sebenarnya adalah lulusan MBA (master business of administration) Universitas Harvard. Dulu dia manajer keuangan. Tapi hidupnya kini dia
serahkan ke dunia pendidikan, yang dia sebut Khan Acade

http://www.khanacademy.org/

Di Khan Academy itu, dia adalah satu-satunya guru. Dia bisa mengajar apa saja, dari kalkulus, trigonometri, kimia, fisika, biologi, sampai tentang perang Napoleon, dan pelajaran ekonomi dari
pabrik cupcake.

Sejauh ini, dari bekas toilet itu, dia telah menciptakan 1.630 tutorial dan ditonton oleh 70 ribu orang per hari. Angka itu nyaris dua kali lipat jumlah mahasiswa Harvard plus Universitas Sanford. "Jumlah pengunjung tertinggi mencapai 200 ribu orang," kata Khan. Sebuah kesungguhan dan ketulusan yang membuat banyak orang iri, termasuk Bill Gates.
"Keindahan dari pengajaran Khan adalah konsistensi dia," ujar Gates.
Seperti entrepreneur hebat lainnya, Khan terjun di dunia pendidikan tanpa sengaja. Dia lahir dan besar di New Orleans. Khan putra imigran berdarah Bangladesh dan India. Di bangku kuliah, Khan adalah bintang. Dia punya tiga gelar dari universitas ternama di Amerika Serikat: MBA dari Harvard, bachelor of science bidang matematika dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), serta bachelor dan master dari MIT untuk bidang kelistrikan. Dia sempat menjadi presiden kelas di MIT. Khan jatuh cinta kepada kegiatan mengajar setelah ia menjadi guru sukarelawan untuk anak-anak Brookline. Ini adalah anak-anak yang mengalami sindrom attention deficit disorder, yang kesulitan memusatkan fokus perhatian. Dia juga tersentuh ketika keponakannya, yang kelas VII, bertanya soal konversi berat dalam kilogram. Khan pun mulai membuat tutorial dengan menggunakan teknologi yang sederhana. Ia hanya menggunakan software Yahoo Doodle dan Microsoft Paint berteknologi rendah untuk membuat sketsa, dengan
latar belakang hitam dan garis-garis berwarna cerah dan persamaan ketika ia bekerja melalui penjelasannya. Khan mulai membuat tutorial dengan menulis program JavaScript sendiri. Dia bekerja di sela-sela waktu istirahatnya sebagai manajer investasi, di antara waktu main bola. Lalu dia rekam dalam bentuk video dan diunggah ke YouTube.Khan akhirnya benar-benar hidup untuk akademinya setelah mendapat pesangon US$ 1 juta (Rp 9 miliar). Uang itu dia sebut Khan Capital, yang digunakan untuk membiayai hidupnya dengan investasi. Khan bersikukuh tak mau mengkomersialkan situsnya. "Saya sudah punya dua mobil Honda, istri yang cantik dan anak yang hebat, serta rumah," katanya. Tak ada sekat suku bangsa, ruang, apalagi teritorial. Baik yang ada di ujung Samudra Atlantik hingga pedalaman Hutan Amazon, semua diajari Salman Khan lewat sekolah dunia maya miliknya secara cuma-cuma.

Bagi sebagian orang, matematika memang sudah seperti momok yang sulit dimengerti, apalagi dikuasai. Perasaan yang sama dialami pula oleh seorang bocah Korea berusia 11 tahun. Tapi, siapa sangka pelajaran yang selalu membuatnya stres tersebut berbalik menjadi pelajaran favoritnya setelah ia membuka situs buatan Salman Khan, www.khanacademy.org.
Tidak hanya anak dari Korea, sepasang orang tua di California, AS, tampak tak kuasa meluapkan rasa senang atas kemajuan yang dilakukan anak mereka dalam pelajaran aljabar. “Saya tidak tahu siapa Anda. Tapi dalam pikiran saya, Anda adalah penyelamat. Anak-anak saya benar-benar bersemangat dengan matematikanya. Terima kasih," ucapnya di situs yang dikelola seorang pria yang baru menginjak usia 33 tahun ini.

Khan tak pernah miskin dengan kebaikan. Sebab, pengusaha-pengusaha Lembah Silikon pun membanjiri dia dengan donasi. Indonesia butuh orang-orang baik budi dan tidak sombong seperti dia. (sumber: tempointeraktif.com)
Salam SuksesMulia!!


kur_toto@yahoo.com – 07/SM-0211

Lahirnya Rubrik "Sukses Mulia" bersama Pak Kur

Pada hari tanggal 23 Pebruari 2011, atas permintaan Pak Kur (Spesialis Trainer/Sumber Daya Manusia) PNPM Mandiri Perdesaan Provinsi Kalimantan Timur, telah lahir sebuah blog yang bernama Rubrik "Sukses Mulia" Bersama Pak Kur.. Rubrik ini merupakan Langkah Upaya PNPM-MP Provinsi Kalimantan Timur dalam Peningkatan/Pengembangan diri Sumberdaya Manusia menyangkut Kecerdasan Emosional (ESQ) yang berguna bagi kita semua, baik konsultan PNPM-MP maupun pembaca di seluruh Tanah Air.

Terimakasih, Sukses Buat Anda!! Dan Mulialah Kita Semua!!

Hormat kami,

Sudarmanto,ST,MSi
http://www.pnpmkutim.blogspot.com
sudarmantostmsi@gmail.com
sudarmantomsi@yahoo.com

NB:
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Mas Darmanto, berikut saya kirimkan tulisan. Kalau Mas Darmanto berkenan menyediakan rubrik khusus utk saya di blog (Judul rubriknya "SuksesMulia" - kata sukses dan mulia sengaja digabung) saya akan berusaha mengirim tulisan atau catatan secara rutin, minimal 1 bulan sekali.

That's for awhile. Salam SuksesMulia


Kurnaini Praptoto Sofyan